PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI RISIKO, DAN PERSEPSI MANFAAT TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN QRIS DI UMKM PURBALINGGA FOOD CENTER HALAMAN SAMPUL

Adopsi teknologi yang masif terutama di sektor finansial, pada akhirnya memunculkan berbagai inovasi pembayaran digital. QRIS merupakan salah satu inovasi yang mengalami tren pengguna yang selalu meningkat dari tahun ke tahun baik dalam skala nasional maupun regional. Termasuk di Purbalingga, yang menempati urutan ketiga di wilayah Banyumas Raya yang telah mengimplementasikan QRIS. Namun terdapat kendala yang dihadapi UMKM Purbalingga Food Center, seperti rendahnya literasi digital, keterlambatan dana masuk, serta kebiasaan konsumen yang masih dominan menggunakan uang tunai. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemanfaatan teknologi pembayaran digital, khususnya QRIS. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan, persepsi risiko, dan persepsi manfaat terhadap keputusan penggunaan QRIS pada UMKM di Purbalingga Food Center. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada 34 pelaku UMKM pengguna QRIS. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics 27 dengan uji validitas, reliablitas, regresi linear berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan, persepsi risiko berpengaruh negatif dan signifikan, persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan. Secara simultan variabel persepsi kemudahan, persepsi risiko, dan persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan QRIS. Temuan ini memberikan kontribusi praktis bagi UMKM dalam meningkatkan efektivitas transaksi digital, serta memberikan sumbangan teoritas dalam pengembangan kajian bisnis digital.