GAYA KOMUNIKASI PENYIAR RADIO WANITA DI PURWOKERTO

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya komunikasi penyiar radio wanita di Purwokerto dalam konteks panggung depan, tengah, dan belakang. Metode Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teori dramaturgi Erving Goffman. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di tiga stasiun radio: Paduka FM Purwokerto, RRI Pro 2 FM Purwokerto, dan Dianswara FM, dengan enam penyiar wanita sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyiar radio wanita di Purwokerto memiliki gaya komunikasi yang bervariasi, pada saat berada di panggung depan (on air) gaya komunikasi yang ditunjukkan cenderung gaya komunikasi assertif. Pada panggung depan juga ditemukan adanya pengelolaan kesan yang dilakukan oleh penyiar kepada pendengar dengan cara komunikasi verbal yang menggunakan bahasa yang formal dan tegas sesuai SOP yang dimiliki oleh stasiun radio masing-masing. Mereka juga menunjukkan komunikasi non-verbal dalam pembawaan ketika siaran seperti penampilan (pakaian, riasan) dan sikap sebagai bentuk dari kesiapan ketika bekerja. Pada panggung tengah (persiapan siaran), gaya komunikasi yang ditunjukan oleh penyiar cenderung Pasif. Para penyiar melakukan komunikasi non-verbal dalam bentuk peralihan aksen daerah menuju bahasa Indonesia dan pembawaan yang ditunjukan juga terlihat santai dan formal. Mereka juga menunjukan komunikasi non-verbal dalam bentuk peralihan karakter serta mood yang dialami ketika akan siaran, dan panggung belakang (setelah siaran) gaya komunikasi yang ditunjukan cenderung agresif. Para penyiar juga menunjukan komunikasi non-verbal dalam bentuk intonasi, dan gaya bahasa ketika sedang off air. Komunikasi non-verbal juga ditunjukan dalam bentuk pembawaan yang santai, tampilan yang tidak formal sebab pada panggung ini penyiar tidak terikat oleh SOP yang ada.