PERAN DISONANSI KOGNITIF DALAM MENGURANGI KECANDUAN JUDI ONLINE DI KALANGAN PEREMPUAN DI PURWOKERTO

Fenomena meningkatnya kecanduan judi online telah menjangkit berbagai aspek demografi di penjuru wilayah Indonesia termasuk di Purwokerto. Judi online tidak hanya menimbulkan kerugian finansial tetapi juga memicu masalah psikologis dan patologi sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa judi online telah menjadi salah satu bentuk patologi sosial yang serius dan melibatkan konflik batin bagi para pelakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman disonansi kognitif yang dialami oleh perempuan pecandu judi online di Purwokerto serta menganalisis strategi mereka dalam mencapai konsonan untuk mengatasi kecanduan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber inti. Teori yang digunakan adalah Teori Disonansi Kognitif dari Leon Festinger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan di Purwokerto yang terindikasi kecanduan judi online mengalami konflik batin karena tindakan berjudi bertentangan dengan nilai dan norma yang mereka anut, seperti norma agama, tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan harapan masa depan. Dalam upaya mereduksi disonansi, narasumber melakukan tiga strategi utama, yaitu mengubah elemen perilaku dengan berhenti atau mengurangi intensitas berjudi, mengubah elemen kognitif melalui rasionalisasi, serta menambah elemen kognitif baru berupa justifikasi atas perilaku berjudi online. Selain itu, proses komunikasi intrapersonal berperan penting dalam menciptakan kesadaran dan refleksi diri guna keluar dari kecanduan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kajian teori disonansi kognitif serta menjadi rujukan edukasi dan pencegahan kecanduan judi online, khususnya di kalangan perempuan.