PERANCANGAN USER EXPERIENCE DAN HIGH FIDELITY PROTOTYPING RAMAH DISABILITAS TUNA NETRA MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING (Studi Kasus: Aplikasi G-MOOC 4D)

Laporan penelitian ini mencerminkan pergeseran fundamental dalam pendidikan menuju pembelajaran daring (e-learning) sebagai dampak dari pesatnya kemajuan teknologi informasi dan pandemi Covid-19. Meskipun e- learning memberikan akses pendidikan yang lebih luas, penyandang tuna netra mengalami hambatan signifikan dalam mengakses materi pembelajaran yang seringkali bergantung pada teks dan gambar visual. Keterbatasan ini menciptakan ketidaksetaraan akses dan memutuskan jaringan pembelajaran bagi penyandang tuna netra. Dalam upaya mengatasi masalah ini, penelitian ini memperkenalkan aplikasi G-MOOC 4D, sebuah implementasi konsep Massive Open Online Course (MOOC) yang berfokus pada inklusi penyandang tuna netra. Aplikasi ini mengadaptasi kerangka kerja MARC, menggabungkan pendekatan pembelajaran yang mengubah perilaku dengan pendekatan kognitif. Selain itu, aplikasi ini memprioritaskan motivasi intrinsik siswa dan keterlibatan mereka dalam berinteraksi dengan materi MOOC. Pentingnya merancang solusi pendidikan daring yang inklusif bagi penyandang tuna netra menjadi perhatian utama dalam penelitian ini. Pendekatan design thinking digunakan sebagai metodologi desain yang berorientasi pada manusia, memungkinkan pengembangan antarmuka pengguna yang lebih aksesabel, berfokus pada pengenalan suara, dan memenuhi kebutuhan unik mereka. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk merancang User Experience dan desain High fidelity Prototype aplikasi G-MOOC 4D menggunakan metode Design Thinking yang dapat diakses dengan mudah oleh penyandang tuna netra melalui teknologi pengenalan suara. Penelitian ini bukan hanya berkontribusi pada penyelesaian masalah pendidikan, tetapi juga pada upaya memastikan hak asasi manusia dengan memungkinkan akses pendidikan yang setara bagi semua individu, termasuk penyandang tuna netra. Penelitian ini memiliki potensi dampak sosial yang besar dan mendorong inklusi dalam pendidikan daring, mencerminkan perkembangan positif dalam desain, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam konteks pendidikan inklusif.