IMPLEMENTASI TEKNIK MOTION GRAPHIC PADA VIDEO ANIMASI PENYULUHAN PENYAKIT HIV/AIDS (Studi Kasus: Puskesmas Purwokerto Selatan)

HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang sangat ditakuti karena sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Seseorang yang sudah terdiagnosis penyakit tersebut dapat dikatakan sudah tidak memiliki harapan hidup yang panjang. Purwokerto Selatan merupakan wilayah perkotaan dengan kelompok resiko penularan yang tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Puskesmas Purwokerto Selatan memiliki presentase ODHIV paling tinggi pada tahun 2022 di wilayah Purwokerto dimana ODHIV baru ditemukan berjumlah 11 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat media penyuluhan berupa video animasi tentang HIV/AIDS menggunakan teknik motion graphic, sehingga pesan- pesan dan informasi yang akan disampaikan oleh Puskesmas Purwokerto Selatan mengenai HIV/AIDS dapat mudah dipahami dan menarik. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode MDLC (Multimedia Development Live Cycle). Berdasarkan hasil dari uji kelayakan melalui alpha test menunjukan bahwa implementasi teknik motion graphic pada video animasi penyuluhan penyakit HIV/AIDS telah sesuai dengan konsep atau storyboard dan hasil rata-rata index dari pengujian beta test sebanyak 89,3% yang termasuk dalam kategori sangat setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa video animasi penyuluhan penyakit HIV/AIDS dengan mengimplementasikan teknik motion graphic dapat menjadi media penyuluhan yang mudah dipahami dan menarik. Video animasi didistribusikan melalui platform media sosial instagram dan ditampilkan pada layar monitor ruang tunggu di Puskesmas Purwokerto Selatan sebagai media penyampaian informasi tentang HIV/AIDS.