ANALISIS KESIAPAN DAN PENERIMAAN APLIKASI TIKET WISATA (Studi Kasus: Pengelola Wisata Pagubugan Melung)

Wisata Pagubugan Melung merupakan salah satu wisata yang sudah menerapkan sistem informasi sebagai layanan pengelolaan transaksi yaitu aplikasi tiket berbasis website yang digunakan oleh petugas pengelola Wisata Pagubugan Melung. Namun dalam penerapan aplikasi Tiket Wisata Pagubugan Melung ini masih memiliki beberapa kendala seperti kurangnya informasi yang akurat dan terbaru, masalah teknis seperti kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi atau kesalahan dalam pengisian data, dan error saat penggunaan aplikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kesiapan dan penerimaan pengguna dalam penggunaan aplikasi tiket Wisata Pagubugan Melung. Penelitian ini menggunakan metode Technology Readiness Index (TRI) untuk mengukur kesiapan dan Technology Acceptance Model (TAM) untuk mengukur penerimaan yang dikombinasikan menjadi metode TRAM (Technology Readiness and Acceptance Model). Dari metode tersebut terdapat 27 indikator dari 7 variabel dengan pengujian menggunakan SmartPLS versi 4. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pengelola Wisata Pagubugan Melung dengan jumlah Responden 30 orang. Hasil pengujian menunjukan empat dari 10 hipotesis diterima yang berarti pengguna merasa tertarik terhadap aplikasi tiket Wisata Pagubugan Melung yang menunjukan bahwa aplikasi memiliki persepsi kemudahan dan manfaat sehingga meningkatkan niat dalam menggunakan, pengguna juga percaya bahwa aplikasi nyaman dan aman untuk penggunanya. Namun pengguna belum merasa optimis terhadap penggunaan aplikasi tiket Wisata Pagubugan Melung. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan metode TRI terhadap kesiapan pengguna aplikasi tiket Wisata Pagubugan Melung mendapatkan hasil nilai indeks kesiapan sebesar 2,230 yang menunjukan bahwa kesiapan pengguna masuk dalam kategori low technology readiness.