KONFLIK KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA DALAM UNGGAHAN TWITTER @DeHoutman_id (Studi Hermeneutika Kritis Mengenai Kerukunan Antarumat Beragama dalam Perspektif Ayat Alkitab)

Konflik antara Palestina dan Israel menjadi perhatian dunia. Hal tersebut dikarenakan konflik tersebut masih belum bisa mereda. Situasi tersebut menjadi lebih parah ketika terdapat kasus serangan pada tanggal 7 Oktober 2023. Banyak korban jiwa kehilangan nyawanya, termasuk anak-anak hingga para lansia. Seluruh bangunan pun rata dengan tanah, membuat masyarakat Palestina harus mengungsi. Tidak ada rasa keamanan dan kedamaian. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap Palestina melalui beberapa cara, seperti berdonasi. Dukungan lainnya juga dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan menaikkan hashtag #FreePalestine melalui media Twitter. Akan tetapi, ramainya topik tersebut justru menyebabkan terjadinya konflik antarumat beragama. Diawali dari tweet yang diunggah oleh pemilik akun @DeHoutman_id, yang menyatakan dukungannya kepada Israel. Banyak orang-orang yang menyayangkan pilihannya dan berujung pada perilaku intoleransi terhadap umat Kristiani. Beberapa akun menggunakan ayat-ayat Alkitab yang artinya disalahgunakan, karena adanya pandangan bahwa umat Kristiani merupakan bagian dari wilayah Israel. Konflik tersebut dikaji dengan menerapkan Teori Konflik Sosial milik Max Weber. Menurut Max Weber, terdapat 4 tindakan sosial yang dapat memicu terjadinya konflik. Tindakan sosial tersebut adalah zweckrationalitat, wertrationalitat action, affectual action, dan traditional action. Terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik akun @DeHoutman_id dengan cara yang kurang tepat. Hal tersebut dilandasi oleh nilai kehidupan dan sisi emosional yang dimilikinya. Selain itu, terdapat sikap intoleransi yang masih terjadi di lingkungan sekitar. Penelitian ini juga menggunakan Studi Hermeneutika Kritis milik Paul Ricoeur untuk memahami bagaimana umat Kristen menanggapi kehadiran akun Twitter tersebut. Tahapan yang dilakukan adalah pre-reflective understanding, penjelasan metodis, dan appropriation. Analisis dilakukan pada ayat-ayat Alkitab yang mengajarkan tentang kerukunan antarumat beragama, yaitu Kisah Para Rasul 10: 34-36, Matius 22: 37-39, 1 Korintus 13: 4-8, dan Mazmur 133:1.