IDENTITAS DIRI PENARI CROSS GENDER DANCE COVER K-POP (Studi Dramaturgi Penari Dance Cover K-pop di Purwokerto)

Fenomena penari Cross Gender Dance Cover K-pop semakin bermunculan baik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya maupun kota kecil seperti Purwokerto. Penari Cross Gender Dance Cover K-Pop dalam penelitian ini adalah kelompok yang beranggotakan laki-laki meniru idol girl group (male to female). Kemunculan penari Cross Gender Dance Cover menimbulkan persepsi yang cenderung negatif dari masyarakat dan lingkungan sekitar. Contohnya penari Cross Gender Dance Cover dianggap sebagai “waria”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan memahami lebih dalam mengenai penari Cross Gender Dance Cover dilihat dari panggung depan dan panggung belakang. Penelitian menggunakan teori Dramaturgi Erving Goffman untuk menganalisis panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage). Teknik penelitian dilakukan dengan cara wawancara dengan informan penelitian, observasi, dan dokumentasi langsung maupun mengambil referensi dari artikel-artikel yang terbit di jurnal. Hasil penelitian menunjukan bahwa identitas diri para penari Cross Gender Dance Cover yang ditampilkan pada panggung depan meliputi penggunaan atribut, seperti kostum, make up, pendalaman karakter, sikap dan perilaku yang mencerminkan idol yang ditiru (idol girl group). Pada panggung belakang para penari menunjukan identitas asli sebagai laki-laki dengan aktivitas sehari hari sebagaimana peran dan tanggung jawabnya.