KOMUNITAS MLAMPAH SARENG SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN IDENTITAS SOSIAL DI KALANGAN GENERASI MUDA BANYUMAS

Transformasi gaya hidup generasi muda di era modern mendorong terbentuknya komunitas berbasis aktivitas fisik yang tidak hanya berorientasi pada budaya, tetapi juga pada pembangunan identitas sosial dan jaringan sosial. Penelitian ini menganalisis Komunitas Mlampah Sareng sebagai media pembentukan identitas sosial dengan menggunakan Teori Identitas Sosial Henri Tajfel, meliputi aspek kategorisasi sosial, identifikasi sosial, dan perbandingan sosial. Pada tahap kategorisasi sosial, Komunitas Mlampah Sareng membentuk kelompok yang didasarkan pada kesamaan latar belakang sosial dan minat terhadap sejarah lokal dan kegiatan eksplorasi potensi-potensi yang dimiliki Banyumas. Pada tahap identifikasi sosial, anggota komunitas mulai mengadopsi prinsip dan nilai yang dimiliki kelompok seperti rasa kepemilikan, tujuan bersama, dan harga diri, yang tercermin dalam simbol-simbol, slogan, serta keterlibatan anggota dalam setiap agenda komunitas. Kegiatan berjalan bersama dalam komunitas ini menjadi sarana membangun in-group yang menguatkan hubungan antar anggota. Pada tahap perbandingan sosial, komunitas memposisikan dirinya sebagai kelompok yang memiliki nilai lebih dibanding komunitas lain, melalui konsep yang modern dan inovasi kolaboratif dengan komunitas serupa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas Mlampah Sareng bukan hanya sekadar komunitas lokal berbasis aktivitas fisik, tapi juga menjadi wadah untuk membentuk identitas sosial yang berupaya memperkuat identitas lokal pada generasi muda di Banyumas. Penelitian ini memberikan kontribusi konseptual terhadap studi komunikasi kelompok dan praktik komunitas lokal berbasis budaya di era digital.