ANALISIS KONSTRUKSI SOSIAL EMOSI PENDERITA HIV/AIDS DALAM MENGEKSPRESIKAN DIRI DI LINGKUNGAN SOSIAL DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN

Jumlah kasus HIV/AIDS di Banyumas pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang signifikan. Meningkatnya angka kasus HIV/AIDS di Banyumas menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan edukasi masih sangat perlu ditingkatkan kembali, terutama di kalangan kelompok usia produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagiamana penderita HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Purwokerto Selatan mengkonstruksi emosi dan berkomunikasi dalam lingkungan sosial yang sering memberikan stigma negatif. Penelitian ini menggali penglaman lima informan ODHA melalui wawancara mendalam. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teori konstruksi sosial emosi James Averill dan model komunikasi stigma Rebcca J. Meisenbach. Penelitian menunjukkan bahwa emosi ODHA berasal dari interaksi sosial, pengalaman sosial, dan lingkungan sekitar. Stigma negatif yang dihasilkan dari minimnya pemahaman masyarakat mendorong ODHA untuk menggunakan berbagai strategi komunikasi, seperti menyembunyikan identitas, menghindari tanggung jawab, dan menyangkal. Penelitian ini menunjukkan bahwa emosi dan ekspresi diri ODHA adalah hasil dari konstruksi sosial. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya komunikasi yang terbuka untuk mengurangi stigma dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.