REPRESENTASI KEKUASAAN DAN PERLAWANAN DALAM LIRIK LAGU “BAYAR BAYAR BAYAR” KARYA SUKATANI: STUDI ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH

Laksawukir, Ansaresi Alfajri (2025) REPRESENTASI KEKUASAAN DAN PERLAWANAN DALAM LIRIK LAGU “BAYAR BAYAR BAYAR” KARYA SUKATANI: STUDI ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH. Other thesis, Universitas Amikom Purwokerto.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (719kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (579kB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (588kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Image
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (652kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Image
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (662kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Image
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (690kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Image
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (629kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Image
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (618kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Image
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (569kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Musik punk merupakan simbol ekspresi perlawanan terhadap ketimpangan sosial dan ketidakadilan struktural, yang dalam perkembangannya tidak hanya menjadi wadah hiburan, tetapi juga media kritik sosial yang kuat. Di tengah arus dominasi budaya populer, lagu “Bayar Bayar Bayar” karya Sukatani muncul sebagai representasi dari kegelisahan masyarakat terhadap praktik kekuasaan yang timpang, seperti pungli, kooptasi hukum, dan ketundukan aparat terhadap kepentingan modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kekuasaan dan perlawanan direpresentasikan melalui lirik lagu tersebut menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi lirik lagu, wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive, serta studi literatur sebagai data pendukung. Analisis dilakukan melalui tiga dimensi: teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan diksi repetitif seperti “bayar polisi” mencerminkan kritik tajam terhadap sistem hukum yang transaksional. Proses produksi dan penyebaran lagu melalui gigs dan kanal digital memperlihatkan adanya praktik budaya tandingan yang sengaja dibangun untuk menyuarakan perlawanan dari masyarakat pinggiran. Selain itu, dimensi praktik sosial mengungkap bahwa lagu ini menggambarkan relasi kuasa yang tidak adil, di mana hukum dapat dibeli oleh pemilik kekuasaan ekonomi. Dengan demikian, lagu ini tidak hanya menjadi ekspresi musikal, tetapi juga bentuk artikulasi politik dan perlawanan ideologis melalui medium budaya populer.
Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: Dosen Pembimbing: Bunga Asriandhini, S.I.Kom., M.A., dan Prayoga Pribadi, S.E., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Fairclough, punk, kekuasaan, perlawanan.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Komputer > Teknologi Informasi
Depositing User: UPT Perpustakaan Pusat Universitas Amikom Purwokerto
Date Deposited: 22 Oct 2025 02:29
Last Modified: 22 Oct 2025 02:29
URI: https://eprints.amikompurwokerto.ac.id/id/eprint/3077

Actions (login required)

View Item
View Item