PENDEKATAN BUSINESS INTELLIGENCE UNTUK ANALISIS VISUALISASI GARIS KEMISKINAN DI INDONESIA

Kemiskinan mencerminkan keadaan di mana seseorang tidak memiliki cukup uang untuk mencapai standar hidup yang layak, dan garis kemiskinan berfungsi sebagai metrik penting dalam menilai kondisi ini, terutama di negara-negara berkembang. Badan Pusat Statistik (BPS) menyediakan data garis kemiskinan, tetapi data tersebut sering kali disajikan dalam bentuk tabel statis tanpa analisis terperinci atau tren tahunan yang dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika kemiskinan di 504 daerah di Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan Business Intelligence (BI) untuk menganalisis data garis kemiskinan di Indonesia dan memvisualisasikannya dengan menggunakan Tableau Public. BI digunakan karena kemampuannya untuk mengubah kumpulan data yang kompleks menjadi wawasan yang intuitif dan dapat ditindaklanjuti, sehingga memudahkan pengambilan keputusan. Hasil utama dari studi ini adalah sebuah dashboard visualisasi interaktif yang menggambarkan distribusi dan tren garis kemiskinan di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024. Dasbor ini memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap variasi garis kemiskinan di berbagai daerah, menyoroti daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang signifikan, dan memeriksa tren tingkat pertumbuhan. Selain itu, temuan-temuan tersebut berkontribusi pada perencanaan strategis berbasis data. Penelitian di masa mendatang dapat difokuskan pada penerapan metode komputasi lanjutan, seperti pemodelan prediktif menggunakan algoritma machine learning dan pengembangan sistem visualisasi dinamis berbasis web. Pendekatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas sistem dalam menganalisis garis kemiskinan secara lebih adaptif dan berskala besar.