ANALISIS RESEPSI ISU STAY-AT-HOME DAD PADA FILM DUA HATI BIRU

Penelitian ini menganalisis resepsi isu stay-at-home dad dalam film Dua Hati Biru dengan menggunakan teori analisis resepsi Stuart Hall. Film ini dipilih karena menggambarkan peran ayah yang menjalankan tanggung jawab rumah tangga, sebuah fenomena yang masih dianggap tabu di masyarakat. Penelitian ini berfokus pada interpretasi khalayak terhadap isu tersebut melalui wawancara dengan sepuluh informan yang telah menonton film. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan tiga posisi resepsi khalayak: dominant, negotiation, dan oppotition. Sebagian besar informan dengan pandangan dominan menerima isu ini sebagai realitas sosial modern yang logis. Informan dengan posisi negotiation cenderung memadukan pandangan tradisional dan modern, menerima konsep "stay-at-home dad" dengan syarat tertentu. Sementara itu, informan dengan posisi oppotition menolak konsep tersebut berdasarkan norma budaya dan agama. Penelitian ini menyoroti faktor-faktor seperti pendidikan dan usia dalam memengaruhi persepsi khalayak terhadap isu gender ini.