ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI DAN EDUKASI PELECEHAN SEKSUAL

Pelecehan Seksual merupakan suatu tindakan yang merujuk pada unsur seksual dan disampaikan melalui kontak fisik atau non-fisik, yang ditargetkan pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang. Tindakan ini mencakup siulan, main mata, komentar atau ucapan yang bersifat seksual, pemutaran materi pornografi, ekspresi keinginan seksual, sentuhan atau colekan pada bagian tubuh, gerakan atau isyarat seksual. Berdasarkan data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menunjukan bahwa jenis kekerasan seksual mencatat angka tertinggi sebanyak 11.339 korban. Berdasarkan isu yang telah diuraikan, penelitian ini membuat Animasi 3 Dimensi sebagai Media Sosialisasi dan Edukasi Pelecehan Seksual. Dengan dibuatnya animasi 3 dimensi berisi edukasi pelecehan seksual diharapkan dapat membantu memberikan edukasi kepada anak-anak. Pada penelitian ini dibatasi dengan penggunaan software Autodesk Maya, konten animasi hanya mengandung edukasi pelecehan seksual. Metode pengembangan yang digunakan adalah waterfall menurut Suyanto (2006) dengan tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dengan menggunakan metode pengembangan tersebut, animasi dapat dibuat dengan efektif dan baik. Penelitian ini menghasilkan animasi 3 dimensi yang dapat digunakan sebagai media edukasi dan sosialisasi pelecehan seksual pada remaja Sekolah Menengah Pertama usia 13-15 tahun.