MANAJEMEN RISIKO SISTEM INFORMASI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DALAM PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH MENGGUNAKAN ISO 31000 (Studi Kasus: BAZNAS Banyumas)

Dalam penelitian dengan judul Manajemen Risiko Sistem Informasi BAZNAS Dalam Pengelolaan, Zakat, Infak dan Sedekah Menggunakan ISO 31000 ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang ada di BAZNAS Kabupaten Banyumas. Dalam pengelolaannya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyumas memanfaatkan adanya teknologi informasi yaitu Sistem Informasi Management BAZNAS (SIMBA) yang diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Untuk mengetahui nilai risiko asset teknologi informasi di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyumas, maka digunakanlah ISO (International Organization for Standardization) 31000:2018 Risk Management – Guidline yang merupakan standar pengendalian manajemen risiko yang dapat memberikan sebuah pedoman yang strategis dan lebih menekankan keterlibatan manajemen senior dan integrasi manajemen risiko dalam suatu organisasi. Dalam ISO 31000 terdapat 3 elemen yakni prinsip, kerangka kerja dan proses yang merupakan aktivitas dalam pengelolaan risiko secara berkala dan saling keterhubungan satu sama lain. Hasil dari tahap keseluruhan penilaian risiko sesuai dengan metode ISO 31000:2018 yaitu identifikasi risiko terdapat delapan risiko yang ada pada teknologi informasi BAZNAS Kabupaten Banyumas diantaranya listrik padam, human eror, server down, data corrupt/rusak, kerusakan pada hardware, kegagalan sistem jaringan/internet terputus, serangan hacker, dan user interface program atau aplikasi sulit dipahami. Dari delapan risiko tersebut pada tahap evaluasi risiko ditemukan 4 risiko rendah (low), 1 risiko menengah (medium) dan 3 risiko tinggi (high). Dari hasil perlakuan risiko, diambil rekomendasi yang cocok untuk penanganan risiko yang terjadi dan mungkin terjadi pada BAZNAS Kabupaten Banyumas.