STRATEGI KOMUNIKASI LAZISMU BANYUMAS MELALUI AKUN INSTAGRAM @lazismubanyumas DALAM MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MUHAMMADIYAH MENGENAI ZAKAT

Zakat dalam bahasa berarti bersih, suci, subur, berkah, dan berkembang. Zakat secara linguistik mewakili pertumbuhan, peningkatan, dan pembersihan. Zakat merupakan salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemanfaatan dana zakat. Salah satu lembaga pengelola zakat di Indonesia adalah Lembaga amil zakat Muhammadiyah (Lazismu). Saat ini Lazismu Banyumas berhadapan dengan tantangan sekaligus potensi yang besar dalam menghimpun zakat dari masyarakat yang wajib mengeluakan zakatnya. Potensi zakat di Indonesia sangat besar, mencapai Rp 327 triliun pertahun. Angka potensial ini hampir menyamai anggaran pemerintah untuk perlindungan sosial 2022 yang mencapai Rp 431,5 triliun. Sedangkan potensi zakat di Kabupaten Banyumas mencapai Rp 922 miliar atau hampir menyentuh Rp 1 triliun, tetapi hanya 60 miliyar saja zakat yang terbayarkan dari LAZ dan BAZ di Banyumas. Melihat permasalahan ini pentingnya memberikan informasi mengenai zakat dengan informatif kepada khalayak. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Lazismu Banyumas melalui akun instagram @lazismubanyumas dalam membangun kesadaran masyarakat muhammadiyah mengenai zakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dikaji dengan teori difusi inovasi dari Rogers, dengan Teknik snowball sampling sebagai Teknik pengambilan informan dan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai Teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan Lazismu Banyumas dengan teori difusi inovasi pada program – program tayangan akun instagram @lazismubanyumas berhasil, dikarenakan memenuhi empat elemen yaitu, inovasi, saluran komunikasi, jangka waktu, dan sistem sosial.