Windhiarto, Adriandaru Setyo (2024) INDUSTRI BUDAYA MUSIK HARDCORE DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF TEORI KRITIS ADORNO. Other thesis, Universitas Amikom Purwokerto.
Text
COVER.pdf
Download (596kB)
COVER.pdf
Download (596kB)
Text
DAFTAR ISI.pdf
Download (486kB)
DAFTAR ISI.pdf
Download (486kB)
Text
ABSTRAK.pdf
Download (470kB)
ABSTRAK.pdf
Download (470kB)
Image
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only
Download (539kB)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only
Download (539kB)
Image
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (597kB)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (597kB)
Image
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (570kB)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (570kB)
Image
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (859kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (859kB)
Image
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (479kB)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (479kB)
Image
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (584kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (584kB)
Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Punk, sebagai simbol perlawanan terhadap kapitalisme dan ketidakadilan sosial, telah bertransformasi dari gerakan anti-elit menjadi komoditas massal. Di Indonesia, musik hardcore muncul sebagai ekspresi dari semangat punk, melawan nilai-nilai komersial dalam industri musik sambil menghadapi tantangan globalisasi dan komodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana hardcore berusaha mempertahankan autentisitas dan resistensi terhadap hegemoni industri musik, meskipun terancam oleh homogenisasi dan standar komersial. Penelitian ini menggunakan teori kritis Theodor Adorno, yang berfokus pada standarisasi, komodifikasi, dan masifikasi budaya. Teori ini relevan dalam konteks musik hardcore karena genre ini menolak kodifikasi dan mendukung eksperimentasi serta gerakan anti-komersialisasi seperti straight edge. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis dan deskriptif, melibatkan observasi, wawancara, dan studi literatur. Data dikumpulkan melalui teknik purposive sampling dan analisis dilakukan dengan teori kritis Adorno, diuji melalui metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standarisasi musik hardcore di Indonesia mengikuti pengaruh Amerika, memengaruhi kreativitas dan keunikan budaya. Komodifikasi, seperti penjualan merchandise dan kolaborasi dengan brand, sering kali mengurangi autentisitas musik. Sementara itu, masifikasi melalui media sosial dan platform digital memperluas jangkauan musik hardcore, tetapi juga mengubah persepsi konsumen mengenai makna hardcore yang sebenarnya. Penelitian ini merekomendasikan agar pelaku scene hardcore menghindari komodifikasi berlebihan dan mempertahankan integritas ethos DIY mereka. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi objek penelitian baru dan memperbarui pemahaman terhadap teori kritis untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | Dosen Pembimbing: Pundra Rengga Andhita, S.Sos., M.I.Kom., dan Adinna Islah Perwita, M.I.Kom. |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Hardcore, Teori Kritis Theodor Adorno, Komodifikasi, Standarisasi, Masifikasi |
Subjects: | M Music and Books on Music > ML Literature of music |
Divisions: | Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | UPT Perpustakaan Pusat Universitas Amikom Purwokerto |
Date Deposited: | 01 Oct 2024 06:07 |
Last Modified: | 01 Oct 2024 06:07 |
URI: | https://eprints.amikompurwokerto.ac.id/id/eprint/1962 |