MEMBANGUN BRAND IMAGE TAMANSARI SEBAGAI DESA WISATA SEJARAH MELALUI FESTIVAL BUDAYA

Citra merek dalam sektor pariwisata berfungsi untuk membuat khalayak umum mengenali dan tertarik pada wisata tersebut. Desa Wisata Tamansari ingin membentuk citra sebagai desa wisata sejarah. Festival budaya merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah desa dan pokdarwis dalam membangun citra sebagai desa wisata sejarah. Kamandaka Ciptarasa Festival merupakan sebuah festival yang rangkaian acaranya diambil dari sejarah Pasirluhur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses membangun desa wisata Tamansari melalui Kamandaka Ciptarasa Festival. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori brand image dari Kotler and Keller. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penelitian melalui wawancara, observasi dan studi literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut indikator brand image Kotler dan Keller, Kamandaka Ciptarasa Festival belum optimal membangun citra sebagai wisata sejarah melalui karakteristik acara, logo, nama, rangkaian acara, harga, manfaat acara, serta pelayanan. Hambatan dalam membangun brand image desa wisata Tamansari sebagai desa wisata sejarah dibagi menjadi dua yaitu hambatan eksternal dan internal. Hambatan eksternal berasal dari kurangnya pengetahuan masyarakat Tamansari terhadap desa wisata. Sedangkan hambatan internal terletak pada media sosial Tamansari yang tidak dikelola dengan baik. Solusi yang dilakukan untuk menyosialisasikan keberadaan Tamansari sebagai desa wisata sejarah adalah dengan menggandeng mitra, seperti sanggar tari, sanggar menggambar, dan PAKEMAS (Paguyuban Kakang Bekayu Banyumas). Kata kunci: brand image, desa wisata, promosi, sejarah, festival budaya.